English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Konflik Israel-Iran Makin Memanas, Ini Dampaknya ke Tren Harga Emas
Ocky Satria · 407.2K Views

Konflik Israel-Iran Makin Memanas, Ini Dampaknya ke Tren Harga Emas

Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah Iran melancarkan serangan rudal terhadap Israel pada hari Selasa. Konflik ini dipantau ketat oleh para pengamat pasar, mengingat dampaknya yang berpotensi besar terhadap pergerakan harga emas.

Apa yang Terjadi?

Melansir dari Benzinga (2/10), pada hari Selasa 2 Oktober 2024, Iran menembakkan sekitar 100 hingga 200 rudal ke Israel, menyusul serangan-serangan Israel terhadap kelompok Hizbullah di Lebanon, yang merupakan proksi Iran. Konflik ini merupakan bagian dari ketegangan yang lebih luas antara Israel dan Hamas—kelompok yang juga didukung oleh Iran. Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah berperang dengan Hamas setelah serangan teroris yang menewaskan lebih dari 1.000 warga Israel. Kampanye militer Israel yang menyusul serangan tersebut telah menyebabkan lebih dari 40.000 kematian di Gaza, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza.

Selain itu, peran geopolitik Arab Saudi, yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel, turut memperumit situasi. Meskipun Arab Saudi dan Iran terlibat dalam konflik proksi di Yaman selama beberapa dekade, ketegangan di Timur Tengah kini menghadapi ancaman lebih besar dengan kemungkinan perang langsung antara kedua kekuatan regional tersebut. Amerika Serikat dan sekutunya juga menunjukkan kekhawatiran terhadap perkembangan nuklir Iran, menambah lapisan kompleksitas terhadap dinamika konflik.

Dampak pada Harga Emas

Dalam kondisi ketidakpastian geopolitik, emas sering menjadi pilihan utama bagi para investor yang mencari aset yang lebih aman. Ketika konflik antara Israel dan Iran meningkat, investor secara alami beralih ke emas sebagai langkah perlindungan, yang kemungkinan besar akan mendorong kenaikan harga komoditas tersebut.

Tidak hanya itu, ketegangan di Timur Tengah dapat memicu gangguan pada pasokan minyak global, yang pada akhirnya meningkatkan harga energi. Inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga energi biasanya memperkuat permintaan terhadap emas, mengingat emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Namun, meskipun harga emas sempat naik setelah aksi militer Iran pada hari Selasa, kenaikannya terbilang moderat. SPDR Gold Trust, salah satu indikator utama harga emas, hanya naik sebesar 0,44% dibandingkan hari sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa para investor mungkin sudah memperhitungkan kemungkinan pecahnya perang di Timur Tengah, sehingga serangan rudal Iran tidak mengejutkan mereka sepenuhnya.

Sebaliknya, sebagian investor juga tampak skeptis bahwa konflik antara Iran dan Israel akan berkembang menjadi perang yang lebih besar. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa ketegangan di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir yang tidak bereskalasi menjadi konflik berskala luas.

Tren Harga Emas di 2024

closeup-shot-pile-shiny-gold-coins-bars (2)

Walaupun pergerakan harga emas tidak sekuat yang diperkirakan, emas tetap mengalami tahun yang luar biasa di 2024. Komoditas ini telah naik 28% sepanjang tahun dan mencatatkan kenaikan sebesar 44,17% dalam 12 bulan terakhir, mendekati harga tertinggi sepanjang masa.

Dalam situasi seperti ini, ketidakpastian geopolitik, inflasi, dan volatilitas pasar cenderung mendukung permintaan emas sebagai aset safe haven. Oleh karena itu, perkembangan lebih lanjut dari konflik Israel-Iran dan dinamika di Timur Tengah akan terus menjadi faktor kunci yang mempengaruhi pergerakan harga emas di masa mendatang.

 

CTA Banner_Welcome Reward

Download segera aplikasi Dupoin #One-Stop Trading Platform agar tidak ketinggalan informasi menarik lainnya seputar dunia trading atau investasi lainnya, dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here