

Market Analysis
Jakarta, CNBC Indonesia - Google menghentikan aliran uang melalui AdSense ke Rusia. Artinya kreator layanan iklan Google di negara kekuasaan Putin tersebut tidak bisa lagi mendapatkan pembayaran seperti sebelumnya.
Tidak ada informasi perinci mengenai alasan Google menghentikan program AdSense di Rusia. Juru bicara Google hanya menyebut adanya 'perkembangan di Rusia' membuat perusahaan tak lagi membayar para pengguna iklannya.
Juru bicara Google juga menjelaskan kebijakan itu dimulai pada Agustus 2024 ini. Pembayaran terakhir untuk bulan Juli akan cair pada 21-26 Agustus 2024 mendatang.
"Karena perkembangan yang berlangsung di Rusia, kami tidak lagi melakukan pembayaran AdSense di Rusia yang bisa memonetisasi trafik di luar Rusia. Kebijakan ini efektif per Agustus 2024," kata juru bicara Google yang dikutip dari Reuters, Kamis (15/8/2024).
"Penghasilan bulan Juli akan dikirimkan sekitar 21-26 Agustus 2024, dengan asumsi tidak ada asumsi tidak memiliki penangguhan pembayaran aktif dan telah memenuhi batas minimum pembayaran," imbuhnya.
Reuters juga melaporkan Google telah memberitahu soal kebijakan itu pada penggunanya di Rusia.
Sebelumnya, perusahaan telah menghentikan penayangan iklan pada pengguna Rusia sejak Maret 2022. Monetisasi konten juga dihentikan pada konten yang mengeksploitasi, mengabaikan, atau membiarkan perang Rusia dengan Ukraina.
Lebih dari 1.000 kanal YouTube juga diblokir. Termasuk berita disponsori negara dan lebih dari 5,5 juta video.
Belum lama ini, kecepatan YouTube di Rusia juga dianggap lambat. Ketua Komite Kebijakan Informasi Majelis Rendah, Alexander Khinshtein menyebut kecepatan unduh aplikasi berbagi video itu menurun 40%, bahkan bertambah menjadi 70% satu minggu berikutnya.
Dia menuding kecepatan yang lebih rendah dilakukan agar Google bisa melanggar hukum Rusia tanpa hukuman. Alasannya karena Google tidak meningkatkan peralatan dan menolak membuka blokir kanal milik media yang didanai pemerintah Rusia.