

Market Analysis

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu (14/8/2024) waktu setempat (Kamis pagi WIB). Inflasi AS yang mulai turun mempekuat harapan pelaku pasar pada penurunan suku bunga The Fed.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 242 poin atau 0,61 persen pada level 40.008,39. S&P 500 bertambah 0,38 persen menjadi 5.455,21. Nasdaq Komposit juga menguat 0,03 persen ke level 17.192,60.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan, Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 2,9 persen Yoy, atau turun dari 3 persen di bulan Juni. Secara bulanan, harga mengalami kenaikan 0,2 persen. Sementara itu, inflasi inti yang tidak termasuk makanan dan energi naik 0,2 persen pada bulan tersebut.
Baca juga: Data Inflasi AS Terkendali, Wall Street Hijau
Laporan tersebut muncul sehari setelah angka inflasi grosir yang lebih rendah dari perkiraan. Hal ini memberikan dorongan pada saham, dimana DJIA naik sekitar 1 persen, S&P 500 menguat 1,7 persen, sementara Nasdaq bertambah 2,4 persen.
Investor telah menantikan pembacaan CPI untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang keadaan ekonomi, dan untuk lebih memperkuat prospek penurunan suku bunga pada pertemuan bank sentral bulan September mendatang.
“Laporan, tidak sedingin PPI kemarin, dan CPI hari ini sesuai dengan harapan, kemungkinan tidak akan mengguncang pasar,” kata direktur pelaksana perdagangan dan investasi untuk E-Trade dari Morgan Stanley Chris Larkin.
“Sekarang pertanyaan utamanya adalah apakah The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin bulan depan,” lanjut dia.
CME FedWatch Tool saat ini, menunjukkan optimisme pelaku pasar yang terbagi, antara ekspektasi penurunan seperempat poin atau setengah poin suku bunga The Fed pada pertemuan bank sentral 17-18 September nanti.
“Jika sebagian besar data selama lima minggu ke depan menunjukkan ekonomi yang melambat, Fed mungkin akan memangkas lebih agresif,” kata Larkin.
Saham Kellanova melonjak lebih dari 7,8 persen menyusul kabar bahwa perusahaan tersebut akan diakuisisi oleh pembuat makanan ringan Mars dalam kesepakatan senilai 36 miliar dollar AS.
Saham perusahaan induk Google Alphabet turun 2,3 persen menyusul kabar bahwa Departemen Kehakiman AS sedang mempertimbangkan upaya membubarkan raksasa teknologi tersebut.
Tiga rata-rata indeks utama saat ini berada di atas level penutupan 2 Agustus. Kala itu, pasar dihebohkan oleh aksi jual secara global dan perdagangan yen Jepang, karena kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi.
“Meskipun risiko pertumbuhan meningkat, kami percaya pasar telah bereaksi berlebihan terhadap data yang lemah, bukan perubahan drastis pada prospek makro,” kata kepala strategi investasi dan portofolio di BlackRock Gargi Chaudhuri.